"Lihat senyum Mereka...(saya yang t-shirt hitam)"
by, Angga. R
(untuk : semua anak indonesia, kejar mimpi kalian, sematkan warna-warni pada tiap buih lautan hati,HIDUP INDONESIA)
Dewasa ini, banyak saya melihat terjadi kekerasan pada anak di Indonesia (sebenarnya
udah dari dulu). Cara mendidik anak dengan keras seolah-olah sudah menjadi tradisi para orang tua yang katanya ingin anaknya sukses. para orang tua seakan-akan menjadi pengendali otak anaknya.
Pernah suatu sore saya melihat seorang anak sedang bermain pasir, lantas orang tua anak tersebut langsung datang dan memarahi anak tersebut. mengapa seorang anak tak boleh melakukan hal yang disukainya?. mungkin pelarangan seperti ini dianggap para orang tua
sebagai sesuatu yang toh nantinya untuk si anak sendiri, tapi secara tidak langsung didikan tersebut dapat mempengaruhi psikologis anak tersebut, kreatifitas anak menjadi tumpul, tekukung, tidak bebas. padahal, setiap manusia memiliki pola pikir atau cara berpikir sendiri-sendiri yang tentunya berbeda dari sudut pandang orang tua.
Dari segi psikologis, didikan keras seperti itu dapat membentuk pola pikir anak, anak menjadi
tidak bisa berimajinasi dan mengembangkan kreatifitasnya. namun, berikan batasan-batasan dan beritahu konsekuensi atau hukuman yang akan mereka dapatkan apabila melanggarnya.
karena mereka belum tentu memahami sepenuhnya arti hukuman yang diberikan.
Kebanyakan karena pandangan para orang tua masih kuno, anak-anak aau para remaja dilarang bargaul pada semua orang karena takut terpengaruh. padahal setiap manusia harus bisa bersosialisasi dengan sesamanya, agar mampu memilah dan memilih mana tindakan yang benar dan mana yang tidak, agar nantinya bisa melindungi anak tersebut dalam bergaul.
Bagi setiap orang tua, marilah kita bersama menghentikan kekerasan pada anak, karena saya
selaku Anak di tarakan ini ikut merasakan. jangan bentuk pola/cara berpikir anak, namun berikan batasan-batasan.
by, Angga. R
(untuk : semua anak indonesia, kejar mimpi kalian, sematkan warna-warni pada tiap buih lautan hati,HIDUP INDONESIA)
Dewasa ini, banyak saya melihat terjadi kekerasan pada anak di Indonesia (sebenarnya
udah dari dulu). Cara mendidik anak dengan keras seolah-olah sudah menjadi tradisi para orang tua yang katanya ingin anaknya sukses. para orang tua seakan-akan menjadi pengendali otak anaknya.
Pernah suatu sore saya melihat seorang anak sedang bermain pasir, lantas orang tua anak tersebut langsung datang dan memarahi anak tersebut. mengapa seorang anak tak boleh melakukan hal yang disukainya?. mungkin pelarangan seperti ini dianggap para orang tua
sebagai sesuatu yang toh nantinya untuk si anak sendiri, tapi secara tidak langsung didikan tersebut dapat mempengaruhi psikologis anak tersebut, kreatifitas anak menjadi tumpul, tekukung, tidak bebas. padahal, setiap manusia memiliki pola pikir atau cara berpikir sendiri-sendiri yang tentunya berbeda dari sudut pandang orang tua.
Dari segi psikologis, didikan keras seperti itu dapat membentuk pola pikir anak, anak menjadi
tidak bisa berimajinasi dan mengembangkan kreatifitasnya. namun, berikan batasan-batasan dan beritahu konsekuensi atau hukuman yang akan mereka dapatkan apabila melanggarnya.
karena mereka belum tentu memahami sepenuhnya arti hukuman yang diberikan.
Kebanyakan karena pandangan para orang tua masih kuno, anak-anak aau para remaja dilarang bargaul pada semua orang karena takut terpengaruh. padahal setiap manusia harus bisa bersosialisasi dengan sesamanya, agar mampu memilah dan memilih mana tindakan yang benar dan mana yang tidak, agar nantinya bisa melindungi anak tersebut dalam bergaul.
Bagi setiap orang tua, marilah kita bersama menghentikan kekerasan pada anak, karena saya
selaku Anak di tarakan ini ikut merasakan. jangan bentuk pola/cara berpikir anak, namun berikan batasan-batasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar